PROSES PELAKSANAAN BONGKAR BATU BARA DARI KAPAL KE LAPANGAN PENUMPUKAN DI PT PELINDO III CABANG TENAU KUPANG

Martin Wahyu Setyawan, Nirmala Dimyati

Abstract


Permasalahan dalam Proses  Pelaksanaan Bongkar Muatan Batu bara  Dari Kapal ke Lapangan Penumpukan (Container Yard)   di PT Pelindo III (Persero) Cabang Tenau Kupang adalah: keterbatasan jumlah alat-alat bongkar batu bara, kadang terjadi batu bara jatuh ke laut yang menyebabkan polusi di laut. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui proses bongkar batu bara dari kapal ke lapangan penumpukan (container yard). 2) Untuk mengetahui adakah kendala dalam proses bongkar muatan batu bara.

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di PT Pelindo III (Persero) Cabang Tenau Kupang dari bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan informan yang dijadikan penelitian adalah petugas operasional, dan karyawan.

Hasil penelitian ini adalah: 1) Proses Bongkar Muatan Curah Kering (Batu Bara) Dari Kapal ke Lapangan Penumpukan (Container Yard)   di PT Pelindo III (Persero) Cabang Tenau Kupang. Proses bongkar muatan batu bara dimulai dari tahap persiapan bongkar muatan batu bara, proses/pelaksanaan bongkar muatan batu bara dan terlaksananya bongkar muatan batu bara. 2) Dalam pelaksanaan bongkar muatan batu bara masih terdapat beberapa kendala, kendala  tersebut yaitu: a) Keterbatasan jumlah alat-alat bongkar batu bara. b) Kadang terjadi  batu bara jatuh ke laut yang menyebabkan polusi di laut.c) Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam proses bongkar batu bara yang masih perlu peningkatan. d) Adanya antrian pada dermaga yang digunakan karena keterlambatan proses bongkar batubara.


References


DAFTAR PUSTAKA

Arwinas, 2001.Muatan Curah.

Assessment, Office of Technology.“A Technology Assessment of Coal Slurry”. 1978: 27-59.

Bambang Triatmodjo, 2010. Fasilitas Pelabuhan & Alur Pelayaran.

Hendri Fayol, 2007. Peranan Penting Transportasi Laut.

Lasse, 2014.Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Lasse, 2011. Penyediaan Fasilitas Tambat dan Rencana Penyediaan Alat

Mekanis dan Gudang Pelabuhan.

Lasse, 2011. Pengguna Fasilitas Pokok, Perusahaan Pelayaran.

Lasse 2011. Pengertian, Peran, dan Fungsi Pelabuhan Keagenan.

Nurul Pradana, 2017. Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Di Pelabuhan Umum.

Nasution, S. 2010. Metodologi Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara

Peraturan pemerintah RI Nomor.61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan

Sugiyono, 2013. Tentang Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

Spackman, 1958.Muatan Curah.

Sudjatmiko (Halaman 67). Muatan Curah.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kualitatif.

S. Nasution, 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono, 2005. Tentang Teknik Analisis Data Kualitatif.

Suyono, 2003. Shipping. Jakarta: PPM.

Thamrin Rais, 1987. Kamus Istilah Dan Perkapal. Jakarta: Pustaka Beta.

The International Hand Book Of Coal Petrography 1963.

Thiessen, 1974. Muatan Curah.

V. Wiratna Sujarweni. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.




DOI: https://doi.org/10.62826/muara.v4i2.46

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


MUARA | Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

ISSN : 2715-6583