PELAKSANAAN SAFETY MEETING UNTUK PEMBENTUKAN BUDAYA K3 DI PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE TBK CABANG MERAK

Joko Tri Haryanta, Sri Dweni Astuti

Abstract


Suatu prosedur pekerjaan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (k3)sangatlah penting bagi pekerja di sebuah perusahaan seperti halnya memakai alat perlindungan diri dengan lengkap. Maka untuk itu tujuan penelitian ini diantaranya adalahuntuk mengetahui prosespelaksaanansafety meeting di PT. ArpeniPratama Ocean Line Tbk Cabang Merak;untuk mengetahuiada tidaknya hambatan dalam pelaksanaan safety meeting dalam pembentukan budaya k3. Pelaksanaan penelitian inidari bulan Februari hingga bulan Maret 2020.Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan obeservasi, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan safety meetingpada perusahaan, terdiri dari a) diadakan saat pergantian shif kerja, b) ada pemimpin yang mengatur kegiatan, c) materi yang disampaikan saat kegiatan, d) sesi tanya jawab, e) mengecek APD dan kondisi para agen. Sedangkan hambatan yang terjadi adalah: a) menghambat dan memakan waktu produktif kerja, b) kegiatan tidak bisa berjalan dengan baik tanpa pemimpin yang layak, c) perasaan bosan pada agen saat kegiatan dilakukan.


References


DAFTAR PUSTAKA

Christina, W.Y., Ludfi, D., Armanu, T. (2012). Pengaruh Budaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 6, No. 1 – 2012 ISSN 1978 – 5658.

Green, L. (2000). Communication and Human Behaviour, Prentice Hall, New Jersey.

Hardiansyah Andi. (2010). Kasus–Kasus K3. Disertai tidak diterbitkan. Surabaya: Program K3 Surabaya.

Iksan Sinar Tumapak. (2014). Keselamatan Kerja Untuk Optimalisasi Kinerja Di Kapal. Disertai tidak diterbitkan. Surakarta: Tugas Akhir APN Surakarta.

Mathias & Jackson. (2002). Buku Ajar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Yogyakarta: TIM K3 FT UNY 2014.

Prilia.(2014). Pengaruh Pengetahuan K3 Dan Sikap Terhadap Kesadaran Berperilaku K3.Disertai tidak diterbitkan. Semarang: Program Pascasarjana UNES Semarang.

Reason, J. T. (1997). Managing the Risk of Organizational Accidents. Ashgate Publishing Ltd. Aldershot, Hants.

Suma’mur, P.K. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes). Jakarta: CV Sagung Seto.

Suyono,K.Z., E.D Nawawinetu. (2013). Hubungan antara faktor pembentuk budaya keselamatan kerja dengan safety behavior di pt dok dan perkapalan surabaya unit hull construction. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 2, No. 1 Jan-Jun 2013: 67–74.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. (1972). Jakarta




DOI: https://doi.org/10.62826/muara.v4i1.44

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


MUARA | Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

ISSN : 2715-6583